Panjat Sosial (PANSOS) Menyelimuti Kehidupan Masyarakat Era Modern

Modernisasi yang terus berkembang bisa diibaratkan sebagai kendaraan otomotif yang melaju pesat, jika tak bisa menungganginya maka kita akan tertinggal jauh dibelakang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kehidupan saat ini tak terlepas dari yang namanya modernisasi. Modernisasi yang lebih identik dengan gaya hidup yang lebih modern sudah menjadi hal biasa kita jumpai saat ini bahkan secara tidak langsung tanpa disadari kita adalah pelaku dari gaya hidup modern tersebut. Hal demikian karena adanya sikap terbuka dalam menyambut kehadiran modernisasi sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan perubahan yang terjadi akibat pesatnya perkembangan modernisasi, masyarakat kian berlomba-lomba untuk menjadi orang lain hingga melampaui batas pola pikir yang sewajarnya. Dunia maya kini menjadi ruang ekspresi diri seakan menjadi dunia yang sebenarnya. Ekspresi diri sering dituangkan melalui jejaring media sosial guna menaikan derajat status sosial yang sebenarnya sangat jauh dari realita. Mereka selalu memberikan postingan sesuatu yang berstandar kemewahan dengan tujuan agar mereka mendapat apresiasi dan pujian dari orang banyak sehingga ia dapat mencapai status sosial yang diinginkannya.

Tindakan demikian dapat dikatakan dengan istilah pansos (Panjat Sosial) yang merupakan cara atau sikap seseorang yang berlebihan terutama di media sosial. Seluruh aktivitas yang di publikasikan melalui media sosial dengan pengharapan besar akan adanya citra positif yang terbangun tentang dirinya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Padahal, kehidupan yang didasari oleh pujian seringkali membuat seseorang menjadi lupa diri akan kebutuhan yang sebenarnya hingga mereka rela melakukan apa saja asalkan mereka bisa mendapatkan apa yang dinginkan. Bahkan bisa saja mereka melakukan tindak kejahatan yang bisa menghasilkan uang secara instan. Seperti membeli barang ilegal yang terjangkau, menjual kehormatan demi uang/barang, dan menjual aset penting dalam hidup ini.

Barang-barang branded dan terkenal dengan harga yang mahal menjadi pemicu pansos untuk menyelimuti masyarakat sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk lebih mengedepankan merk dibanding kebutuhan. Dan dalam aktivitas sehari-hari, sering kali kita melihat sebuah perayaan yang berlebihan salah satunya sesuatu yang jarang dilakukan seperti misalnya pernikahan agung, perayaan kelulusan, makan dan minum ditempat yang ternama bahkan ngopi pun dijadikan bahan untuk memamerkan diri. Sebetulnya orang lain tidak membutuhkan hal demikian. Namun, popularitas yang membuat itu semua seakan-akan keinginan menjadi sebuah kebutuhan bagi mereka. Popularitas diri menuntun kepada citra sebagai elemen inti dalam kehidupan, membangun identitas pribadi menjadi kaum sosialita di masyarakat. Hal ini mengakibatkan pluralisme atau keberagaman semakin jauh dari harapan, dan kesenjangan semakin terasa.

Menurut Jean Baudrillard, kondisi individual konsumen saat ini lebih menggambarkan runtuhnya jati diri individu dengan kehidupan palsu yang direkayasa seolah olah itulah kehidupan nyatanya. Yang artinya saat ini orang akan lebih menyesuaikan status sosialnya dalam berinteraksi sosial.

Melihat fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak ikut terselimuti dengan adanya pansos yang kian masif terjadi. Antara lain, mengokohkan rasa percaya diri yang kita miliki dalam hidup dengan yakin pada diri sendiri, fokus pada diri sendiri, menuntun kita agar tidak tersesat dan lupa menghargai diri sendiri, lebih mengenal potensi diri, miliki pendirian yang baik dan teguh demi kebaikan dimasa depan, dan yang terpenting mencintai serta mensyukuri jalan hidup yang telah digariskan kepada kita. Karena kita berhak menetapkan nilai atas diri kita sendiri dengan apa yang kita miliki sekarang, jadilah versi terbaik bagi diri sendiri dan tetaplah memberikan inovasi dalam membangun potensi diri dan yang terakhir cintailah diri kita.

Penulis : Arya Kusuma Bhakti (Sosiologi 2018)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

41 thoughts on “Panjat Sosial (PANSOS) Menyelimuti Kehidupan Masyarakat Era Modern”