Perayaan HUT RI di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi ini membawa dampak yang cukup besar hingga merubah tatanan kehidupan yang sebelumnya bebas kini terbatas, seperti hal nya yang di sampaikan oleh Samuel Koening bahwa perubahan social merujuk pada modifikasi dalam pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut bisa terjadi karena sebab dari internal dan eksternal yang mengakibatkan perubahan. Penyebab perubahan internal itu disebabkan oleh perubahan penduduk atau penemuan baru sementara perusahaan secara eksternal itu karena pengaruh alam disekitar atau peperangan.

            Oleh karena itu, kita dipaksa beradaptasi secara cepat dan hidup berdampingan dengan virus corona. Semua serba dilakukan dirumah sampai banyak orang yang mengalami stress akan hal tersebut. Terkurung didalam rumah sampai beberapa bulan dan dihantui rasa cemas. Mulai dari meeting virtual,belajar online, belanja online, dan lainnya dilakukan melalui layar gadget. Bahkan tempat ibadah pun sempat dibatasi dan ditutup sementara.

            Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tersebut jatuh pada 17 Agustus 2020 setiap tahunnya, yang diperingati secara meriah dari ujung Sabang sampai Merauke. Namun, peringatan tersebut nampaknya tidak dapat dilakukan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi COVID-19 yang melanda 6 bulan terakhir ini.

            Agenda rutin tahunan berupa karnaval, pawai, termasuk lomba drumband pun di tiadakan untuk mencegah penyebaran covid-19. Upacara kemerdekaan yang rutin dilakukan setiap 17 Agustus pagi di Istana Negara Jakarta, tahun ini akan dilaksanakan secara lebih sederhana dan tentu mematuhi protokol kesehatan.

            Hal ini sesuai dalam Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2020.  Upacara yang digelar di Istana kepresidenan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tak ada masyarakat yang diundang ke Istana. Sebagai gantinya, masyarakat dapat menyaksikan secara virtual. Pejabat yang diundang juga tidak banyak. Para pejabat mengikuti upacara secara virtual dari kediaman masing-masing.

            Selain itu, jumlah petugas upacara hingga Paskibraka dibatasi. Meski daftar peserta upacara di istana merdeka dibatasi, pihak istana mengundang masyarakat untuk ikut dalam upacara virtual tersebut dengan menyebarkan undangan sebanyak 17.845. Angka tersebut memecahkan rekor dunia sebagai peserta upacara secara daring terbanyak di dunia dan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

            Jika mengingat kembali upacara kemerdekaan tahun lalu, tentu tidak sebanding dengan tahun ini. Tahun lalu digelar begitu meriah dan ramai dihadiri dari berbagai kalangan. Kemeriahan juga dirasakan sebelum upacara dimulai, saat berbagai pentas seni ditampilkan untuk menghibur para tamu undangan. Namun, suasana upaya di istana merdeka yang tidak meriah itu bukan berarti kehilangan maknanya. Justru para peserta upacara yang hadir terlihat lebih indah dan terasa menarik. Keunikan juga tampak karena peserta upacara mengenakan pakaian adat Nusantara lengkap dengan masker sesuai protokol kesehatan.

            Beberapa daerah juga melakukan berbagai kegiatan untuk memeriahkan HUT RI yang 75 namun tetap pada himbauan protokol kesehatan. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk memeriahkan HUT RI yang ke 75 tersebut , seperti menghasilkan prakarya. Di rumah seharusnya tidak menghentikan kita untuk berkarya. Dengan segala hal yang terbatas seperti sekarang, justru akan membuat kita jadi lebih kreatif dalam menciptakan berbagai hal yang unik dan berbeda.

            Sekarang sudah banyak sekali wadah untuk kamu menyalurkan karya. Apa lagi teknologi yang semakin canggih dan praktis, rasanya lewat handphone pun kamu sudah bisa berkarya. Menyalurkan keresahan yang ada ke dalam bentuk video, lukisan, tulisan, foto atau apa pun. Seperti masker yang dibuat se-kreatif mungkin untuk menyesuaikan kebutuhan pasar. Sekarang masker pun banyak dicari dan laku terjual ratusan bahkan ribuan setiap harinya.

            Berkarya bisa membantu kamu menyuarakan kemerdekaan yang saat ini sedang terpendam. Berjuang menjadi lebih kretif meski di rumah. Memberikan impact kepada orang lain melalui karya. Sosial media pun bisa kamu manfaatkan. Share karyamu di media sosial dan salurkan semangat positif ke orang lain. Merdeka dalam berkarya dan berjuang menyalurkan semangat positif lewat karya.

Kedua berbagi. Lihat sekelilingmu dan mulailah dari yang terdekat, tetangga misalnya. Apakah tetanggamu sudah berkecukupan untuk bisa belajar secara virtual? Sebab, tidak semua orang tua mampu membelikan anaknya kuota internet karena cukup menguras dompet untuk belajar online setiap hari. Laptop pun rasanya sangat dibutuhkan saat segalanya dilakukan secara virtual. Meski bisa melalui handphone, tidak semua handphone memiliki kapasitas dan spesifikasi mumpuni untuk mengakses layanan-layanan yang dibutuhkan. Kamu bisa meminjamkan alat gadgetmu yang sedang tidak terpakai atau belajarlah bersama. Menggalang dana juga bisa dilakukan. Banyak platform yang bisa diakses dengan mudah untuk kamu yang ingin menyalurkan kebaikan melalui uang, barang, atau makanan. Dengan begitu, kamu sudah berjuang untuk membuat orang sekelilingmu bisa beraktifikas meski terbatas.

Ketiga, terapkan hidup sehat. Tetap di rumah aja dan jika memang harus keluar, jaga jarak fisik jangan lupa pakai makser dan sering cuci tangan. Selain itu, kita juga tetap harus menjaga pola hidup sehat. Makan buah dan sayur serta minum air putih dengan cukup setiap harinya. Buah mengandung banyak mineral dan serat yang baik untuk tubuh kita. Makan buah dan sayur juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Virus akan sulit masuk ke dalam tubuh yang memiliki imunitas tinggi.

            Pandemi memang membawa banyak dampak dan membuat cemas berlebih. Berpikirlah yang positif dan tenangkan perasaan. Orang akan lebih sehat jika berpikiran positif dan mampu mengkontrol kecemasan dengan baik. Dengan menerapkan hidup sehat, setidaknya kamu sudah berjuang untuk memerdekakan dirimu sendiri dan orang-orang disekitarmu saat pandemi.

            Untuk pertama kalinya, kita harus merayakan kemerdekaan Indonesia di rumah, tapi bukan berarti kita tidak bisa mengobarkan semangat perjuangan. Setiap orang bisa berjuang untuk melawan pandemi ini. Banyak kalangan yang belum bisa merasakan merdeka saat pandemi. Setidaknya jika kamu belum bisa melakukan hal pertama dan kedua seperti di atas, lakukanlah hal yang ketiga. Jaga pola hidupmu dengan melakukan kebiasaan yang sehat. Merdeka untuk saat ini adalah bisa mendapatkan kesehatan dan keamanan. Dimulai dari dirimu sendiri. 

Penulis : Ranti Miranda, Maria Steffany (Sosiologi 2019)

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 thoughts on “Perayaan HUT RI di Tengah Pandemi Covid-19”